Saturday, December 4, 2010

Santa Maria

Mengapa kita menghormati Maria
(10 Cara berdoa Rosari dengan renungan dari Injil – PL van der Werf SJ)





Maria adalah Bunda Yesus.  Maria melakukan segala sesuatu yang lazim dilakukan seorang ibu untuk anaknya : ia mengandung, melahirkan, menyusui dan mendidik puteranya; dan karena Yesus itu sungguh-sungguh Allah-Putera, maka Maria sungguh-sungguh Bunda Allah-Putera yang menjadi manusia.





Maria adalah Bunda Allah; itulah gelar tertinggi baginya yang tak dapat dibandingkan dengan anugerah lain manapun juga.  Kemuliaan yang diperolehnya itu, dalam arti tertentu, dapat dikatakan “tak terhingga”.  Sebab Maria menyentuh batas keallahan.  Martabat Bunda Allah ini adalah dasar dan pangkal dari segala anugerah lain yang diterimanya.
Karena Maria dipilih sebagai Bunda Allah, maka ia dilindungi dari dosa asal sejak saat ia dikandung. Allah-Bapa tidak menghendaki Bunda PuteraNya dikuasai oleh dosa barang sesaat pun.  Dan karena kerjasama dengan rahmat Allah itulah, maka Maria tidak pernah berdosa.  Dalam hidupnya Maria tidak luput dari penderitaan akibat dunia yang berdosa, tetapi ia tidak pernah terperosok dalam kejahatan apapun.  Ia adalah sama seperti kita dalam hal sengsara, tetapi tidak dalam hal dosa.  Dalam dia, yang jahat sama sekali dikalahkan oleh yang baik berkat daya penebusan puteranya.  Oleh karena itu, dialah yang tersuci, - jauh melebihi kesucian para malaikat  dan orang kudus.  Jiwa-raganya diangkat ke surga dan dimuliakan disana, karena Allah tidak mau membiarkan tubuhnya – “kenisah tempat Allah-Putera menjadi manusia” – menjadi hancur dan binasa.  Dalam Maria, penebusan yang dibawa oleh Kristus telah mencapai kepenuhannya.

Maria diangkat dan dimakotahi di Surga

Maria adalah Bunda kita.  Justru karena Maria diangkat ke surga, maka ia sekarang lebih dekat dengan kita, karena tidak lagi terikat pada ruang dan waktu.  Dan karena ia Bunda Yesus, - Bunda dari pokok kehidupan kita, - maka ia pantas disebut Bunda kita, yakni Bunda rahmat ilahi yang mengisi hati kita.
Maria mencintai kita dengan cintakasih seorang bunda.  Ketika melahirkan Yesus di Betlehem,  Maria tidak menderita sakit seperti lazimnya seorang ibu yang melahirkan.  Tetapi dengan ikut menderita  di bawah kayu Salib, ia menjadi Bunda Gereja yang lahir dari misteri Salib.  Maka ia pun turut menghantar kita ke dalam kehidupan ilahi.  Dalam Injil Yohanes (19; 25) kita membaca: “Di dekat Salib Yesus berdirilah IbuNya....melihat IbuNya berdiri disitu dan murid yang tercinta disampingnya, maka bersabdalah Yesus kepada IbuNya. ‘Wanita, lihat anakmu!’  Lalu kepada murid itu: ‘Lihat ibumu!’  Sejak saat itu Maria diterima murid itu didalam rumahnya.”

Maria di Lourdes

Bila Maria dihormati, iman akan keallahan Kristus terjamin.  Kenyataan membuktikan bahwa orang-orang beriman yang menghormati Maria terlindungi dari kesangsian akan keilahian Kristus.  Rupanya Maria menjaga iman kita agar kita tetap percaya pada Allah-Putera yang dengan perantaraannya datang ke dunia untuk menyelamatkan kita.  Tetapi  bila kita memandang rendah atau bahkan menolak Maria, bahaya besar bahwa pudarlah juga keallahan Yesus bagi kita.

Maria di Fatima

Dengan menghormati Maria, kita menghormati Yesus.  Segala keagungan Maria adalah anugerah dari puteranya.  Maka menghormati Maria adalah jalan untuk mendekati puteranya.  Segala hormat yang kita tunjukkan pada IbuNya menyenangkan hati Yesus.  Sebab, belum pernah ada anak yang begitu mencintai ibunya seperti Yesus mencintai Maria, dan belum pernah ada seorang ibu yang begitu mencintai anaknya seperti Maria mencintai Yesus.  Oleh karena itu, Maria ingin menghantar kita pada puteranya.  Ketika menampakan diri di Lourdes dan Fatima, Maria menasehati kita supaya jangan menyakiti hati puteranya dengan berbuat dosa; dan ia minta kepada kita untuk mendoakan  para pendosa agar mereka bertobat.  Sebab, puteranya telah wafat di kayu Salib untuk menyelamatkan mereka dan kita semua. Ke tempat-tempat itulah kita berziarah untuk mohon perantaraannya, dan disana gereja-gereja didirikan untuk mempersembahkan Kurban Misa.  Kurban Salib Yesus adalah sumber segala rahmat, asal-mula segala sakramen.  Dan Misa Kudus yang mengalirkan rahmat Salib kepada kita, tidak lain daripada Kurban Salib itu sendiri.
Maria sangat menganjurkan kita berdoa Rosari.  Anjuran ini hendaknya kita indahkan!  Kalau ibu kita meminta sesuatu, tidak kita tolak begitu saja, apalagi kalau Bunda Surgawi kita yang meminta! Siapa pun yang berdoa Rosari dengan penuh iman dan taqwa, akan memperoleh kekuatan dari padanya.  Oleh sebab itu, kita berdoa kepada Maria.   Atau lebih tepat, kita mohon agar Maria berdoa untuk kita.  Doa-doa kita langsung atau tidak langsung – selalu kita tujukan pada Allah Tritunggal Yang Mahakudus, Sumber segala kebaikan.  Dan kita dapat mohon perantaraan Maria dengan doa ‘Salam Maria’, atau dengan cara lain, yaitu dengan Doa Rosari.